Kuis Larutan Elektrolit 01

Senyawa kovalen polar hanya dapat menghantarkan listrik dalam wujud larutan saja.

Senyawa kovalen non-polar tidak dapat menghantarkan listrik dalam wujud padatan, lelehan, maupun larutan.

\(\ce {K2SO4}\) merupakan garam kuat sehingga merupakan elektrolit yang kuat.

Logam dapat menghantarkan listrik karena adanya pergerakan elektron

Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena adanya pergerakan ion positif dan ion negatif dalam larutan

Zat yang dapat menghantarkan listrik melalui pergerakan elektron adalah logam

Ciri larutan non elektrolit : tidak ada gelembung disekitar elektroda dan lampu tidak menyala

Ciri larutan elektrolit kuat : banyak gelembung disekitar elektroda dan lampu umumnya menyala dengan terang tetapi dapat juga redup

Larutan garam, cuka, dan amonia dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan gula dan urea tidak dapat menghantarkan listrik

Kovalen polar dalam wujud larutan dapat menghantarkan listrik (konduktor)

Kovalen non-polar tidak dapat menghantarkan listrik dalam wujud padatan, lelehan, maupun larutan (isolator)

Senyawa ion dalam wujud padatan tidak dapat menghantarkan listrik, sedangkan dalam wujud lelehan dan larutan dapat menghantarkan listrik.

Contoh: KCl dan NaCl

Asam iodida (HI) merupakan asam kuat sehingga termasuk elektrolit kuat (dapat menghantarkan arus listrik dengan baik)

Larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan listrik dengan baik karena menghasilkan ion positif dan ion negatif dalam jumlah yang banyak dalam larutannya.

Larutan elektrolit kuat dengan konsentrasi tinggi (kepekatan tinggi) paling baik dalam menghantarkan listrik.

• Larutan asam nitrat 2M (paling baik)
• Larutan asam sulfat 0,1 M

Urea tidak mengalami ionisasi saat dilarutkan dalam air, sehingga larutan urea tidak dapat menghantarkan arus listrik (non-elektrolit)

Minyak tanah tidak dapat menghantarkan listrik

Senyawa yang di dalam larutannya menghasilkan ion paling banyak adalah elektrolit kuat (asam kuat, basa kuat, dan garam kuat)

\(\ce{K2SO4}_{(\text{aq})}\rightarrow 2\ce{K}^+_{(\text{aq})} + \ce{SO4}^{2-}_{(\text{aq})}\)

1 molekul kalium sulfat, di dalam air akan terionisasi sempurna menghasilkan 2 ion \(\ce{K}^+\) dan 1 ion \(\ce{SO4}^{2-}\), sehingga totalnya 3 ion

\(\ce{Na2SO4}_{(\text{aq})} \rightarrow 2\ce{Na}^+_{(\text{aq})} + \ce{SO4}^{2-}_{(\text{aq})}\)

\(\ce{CH3COOH}_{(\text{aq})} \rightleftarrows \ce{CH3COO}^{-}_{(\text{aq})} + \ce{H}^{+}_{(\text{aq})}\)

Natrium sulfat adalah garam kuat sehingga di dalam air akan terionisasi sempurna (elektrolit kuat)

\(\ce{Na2SO4}_{(\text{aq})} \rightarrow 2\ce{Na}^+_{(\text{aq})} + \ce{SO4}^{2-}_{(\text{aq})}\)

Asam sulfat murni tidak mengalami ionisasi, sedangkan asam sulfat yang dilarutkan dalam air akan terionisasi sempurna menghasilkan ion \(\ce{H}^+\) dan ion \(\ce{SO4}^{2-}\). Ion-ion inilah yang bertugas untuk menghantarkan arus listrik.

Senyawa yang tergolong elektrolit lemah (dari asam lemah, basa lemah, atau garam lemah) akan mengalami ionisasi sebagian (tidak terion seluruhnya)

Contoh: HCN (asam sianida)

Senyawa yang dilarutkan dalam air tidak mengalami ionisasi tergolong non-elektrolit

Contoh: \(\ce{C2H5OH}\) (etanol)

Senyawa ion terbentuk dari unsur logam dan unsur non logam

Contoh: \(\ce{NaNO3}, \ce{CaCl2}, \text{ dan }\ce{Li2SO4}\)

Jumlah zat yang mengion = 0,2 M − 0,18 M = 0,02 M

Derajat ionisasi = \(\dfrac{\text{jumlah zat yang mengion}}{\text{jumlah zat mula-mula}}\times 100 \%\)

Derajat ionisasi = \(\dfrac{0,02}{0,2}\times 100 \%\)

Derajat ionisasi = \(\dfrac{2}{20}\times 100 \%\)

Derajat ionisasi = \(10 \%\)

Larutan Y adalah elektrolit kuat, karena dari hasil pengamatan lampu menyala terang dan menghasilkan gelembung gas banyak disekitar elektroda

larutan Z merupakan elektrolit yang lemah, karena karena dari hasil pengamatan lampu tidak menyala dan menghasilkan gelembung gas sedikit disekitar elektroda

Larutan Y menghasilkan ion yang lebih banyak dari pada larutan Z

Larutan basa kuat merupakan elektrolit yang kuat

Contoh: \(\ce{Ca(OH)2}, \ce{Sr(OH)2}, \ce{NaOH}\)

Natrium klorida termasuk senyawa ion dan merupakan elektrolit yang kuat saat dilarutkan dalam air

Urutan daya hantar listrik dari paling lemah sampai yang paling kuat dimulai dari larutan asam lemah kemudian larutan asam kuat dengan konsentrasi yang lebih besar dan jumlah ion lebih banyak

Asam cuka 1 M < Asam nitrat 1 M < Asam sulfat 1 M < Asam klorida 2 M

Senyawa yang tergolong elektrolit lemah akan terionisasi sebagian, dalam penulisan reaksi ionisasinya menggunakan dua panah bolak-balik

Berilium hidroksida adalah basa lemah sehingga termasuk elektrolit yang lemah

Penulisan reaksi ionisasi senyawa yang tergolong elektrolit kuat dengan tanda panah satu arah

Penulisan reaksi ionisasi senyawa yang tergolong elektrolit lemah dengan tanda panah dua arah

\(\ce {NaNO3}\rightarrow \ce{Na}^+ + \ce{NO3}^-\)

Total ion yang dihasilkan oleh larutan \(\ce {NaNO3}\) 2 M adalah 2 × 2 = 4

Hasil ini sama dengan larutan \(\ce{NaCl}\) 2 M dengan total ion 2 × 2 = 4

Larutan \(\ce{Sr(OH)2} \text{ 2 M}\) dan \(\ce{K2SO4} \text{ 2 M}\) sama-sama elektrolit kuat dengan total ion yang dihasilkan sama banyak, sehingga kedua larutan ini memiliki daya hantar listrik yang sama kuat.

\(\ce{C6H12O6}_{\text{(aq)}} \text{ 0,8 M}\) : non-elektrolit (tidak dapat menghantarkan listrik)

\(\ce{H2C2O4}_{\text{(aq)}} \text{ 0,2 M}\) : elektrolit lemah (penghantar listrik yang buruk)

\(\ce{CH3COOH}_{\text{(aq)}} \text{ 0,8 M}\) : elektrolit lemah (penghantar listrik yang buruk), nilai konsentrasi lebih besar lebih baik dari asam oksalat 0,2 M.

\(\ce{HNO3}_{\text{(aq)}} \text{ 0,8 M}\) : elektrolit kuat (penghantar listrik yang baik), total ion 2 × 0,8 = 1,6

\(\ce{HI}_{\text{(aq)}} \text{ 1 M}\) : elektrolit kuat (penghantar listrik yang baik), total ion 2 × 1 = 2

\(\ce{H2SO4}_{\text{(aq)}} \text{ 1 M}\) : elektrolit kuat (penghantar listrik yang paling baik), total ion 3 × 1 = 3